Mungkin judul ini sangat familiar
bagi kalian semua, tapi dalam postinganKu kali ini tepatnya KaranganKu akan
menceritakan sebuah kisah cinta nyata yang di alami oleh Aku sendiri. Aku di
sini yah Aku sendiri, dan Kamu adalah seorang cewek yang aku sukai, dan Dia
adalah seorang cowok yang mana seorang cowok ini disukai oleh cewek yang Aku
sukai. (Ribet sekali yah bahasanya)
Baiklah, aku akan mulai bercerita
tentang Aku, Kamu dan Dia. Kemarin atau beberapa hari yang lalu atau mungkin
minggu yang lalu atau bulan yang lalu, aku kenal dengan seorang gadis dan dia
bekerja di salah satu perusahaan HS dan dia adalah sesosok cewek yang aku
kagumi dan dia juga adalah tipe aku, saat aku pertama melihat dia, jantung ini
berdetak sangat kencang seperti terkena gempa bumi 7,88 skalalitter, panas
dingin, gagap dan sal-ting. Satu hari sudah berlalu dan aku mulai tahu namanya
dan beberapa hari kemudian aku mulai akrab dengan dia, dan aku mendapatkan NO
HP-nya, lalu aku dan dia mulai SMS-an, tapi dia jarang membalas, dan mungkin
dia sibuk dengan pekerjaannya dan kuliahnya. Satu hal yang buat aku tidak suka
dengan orang adalah “JIKA AKU SMS SESEORANG, WALAUPUN SMS ITU TIDAK PENTING
ISINYA, TOLONG DI BALAS HARGAI AKU YANG SMS YANG SUDAH MENGELUARKAN BIAYA UNTUK
SMS, DAN JANGAN MEREMAHKN SMA KARENA JIKA KITA SERING MENGABAIKAN SMS, NISCAYA
KAMU AKAN DI ABAIKAN SMS SUATU SAAT KAMU AKAN SMS ORANG”. (Kok, malah ngomingin masalah
SMS yah? Heee).
Dan aku pun mulai akrab dengan
dia dan kami sering ngomong secara langsung face to face, but aku mulai tahu
saat itu, kalau dia tidak suka dengan aku dan dia anggap aku hanya teman saja.
Apa salah ku apakah aku kurang ramah, sopan dan tampan. Dan kalau tidak salah
aku mulai tahu kalau die tidak suka dengan aku di awal Mei tepatnya tanggal 5
Mei 2012. Aku tahu kalau dia tidak suka dengan aku dari gaya bicaranya dan gaya
matanya dan semuanya, dan aku pun tahu kalau dia lebih suka dengan seorang
cowok lain dan aku menyadarinya kalau dia sedang mengintai cowok itu, aku
membaca dari bahasa tubuhnya dan matanya. Dan bodohnya aku sebelum aku
mngetahui kalau dia tidak suka padaKu, mengapa aku SMS dia dengan kata “Aku
suka kamu, lho” dan mengapa aku sebodoh tiu, kemana harga diri ku sebagai
seorang cowok yang mengatakan kata “SUKA” asal-asalan. Itu adalah sifat yang
konyol yang aku lakukan hanya demi dia yang tidak suka kepadaku dan tidak
membalas rasa sukanya terhadapku.
Ini adalah kedua kalinya aku
sangat bodoh dalam hal SUKA, aku tidak berpikir panjang tentang itu dan malah
aku sesuka aku menyebutkan kata suka itu. Bagiku kata SUKA yang keluar dari
mulutku adalah perkataan yang sangat serius bagiku dan sudah aku perhitungkan
untuk mengeluarkannya. Mungkin dia memang bukan jodohku lagi, dua kali merasakan
sakitnya hati dan galau yang tidak tentu arah, dan ini membuatku tidak suka
melihatmu lagi dan segalanya tentang kamu. Aku tahu rasa SUKA tidak bias
dipaksakan, aku tahu itu mungkin semua orang pun tahu kata itu. Tapi apalah
susahnya hanya menyebutkan kata SUKA itu kepadaku walaupun itu tidak dari hati
melainkan dari bibir saja. Aku akan terima itu walaupun pahit rasanya.
Kamu menyukai dia, dan dia hanya
bisa bilang “OOH” hanya itu dan kamu mengharapkan SMS dari dia, tapi dia tidak
pernah SMS kamu, melainkan aku yang SMS kamu. Aku memang tidak setampan dia,
sekeren dia, sekaya dia dan aku dan dia sangatlah berbeda, dan di ibaratkan
Seperti Air dan Minyak yang tidak bisa
menyatu. Dia dan kamu memang sangat cocok dengan dia itu bagiku, aku Kbisa mengatakan itu dari
bibirku tapi hati kecilKu ini sakit mendengar kata itu walaupun aku yang
menyebutkannya. Mungkin yang di ATAS belum memperbolehkan aku dengan kamu
bersatu dan saling suka, tapai aku berharap aku dan kamu bisa saling suka.
Mulai saat ini dan seterusnya
mungkin aku akan mulai melupakan mu perlahan-lahan, dan aku tidak mau rasa SUKA
yang tak terbalas ini menyangkut di dalam hati kecilku ini, aku akan mencoba
dan mencoba melupakan ini, tapi kamu akan tetap ada di dasar lubuk hatiku yang
terdalam dan akan aku simpan di samping kelompok orang-orang yang aku
sayangi.
Aku, Kamu dan Dia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar