Search

Rabu, 29 Februari 2012

Rabu Kumpai


Kemarin pagi, Rabu tanggal 29 Maret 2012, Aku dan ke-5 teman-temanku Dodo, Uci, Teguh, Nanda dan Fadel memulai perjalanan menuju kampong halaman teman satu kelas kami Marsuid namanya dan kampongnya tepatnya di daerah Kumpai. Jam 7 pagi kami semua sudah siap-siap dan stay on, sih Fadel menunggu di Halte Bis tepatnya di depan kanto polisi dan dia sangat resah dengan situasi disekelilingnya, karena SESUATU. 15 menit kemudain aku jemput sih Fadel di Halte Bis dan menuggu ke-4 teman kami yang lainnya. Sekitar 15 menit-an kami berdua menuggu mereka, dan akhirnya mereka sampai tepatnya di depan RumKit YARSI. Dodo dan Uci, Teguh dan Nanda dan Aku dan Fadel, sekitar jam 08:30 pagi kami pun melanjutkan perjalanan panjang kami melewati jalan yang bergelombang-gelombang dan becek. Satu jam perjalanan kami akhirnya kami sampai ke rumah dan kampong halaman Marsuid, tapi kami-kami juga tersesat dikit kelewatan rumahnya. Dan jam 10:00 pagi akhirnya sampai juga di rumah Marsuid ternyata indah sekali rumahnya walaupun sangat sederhana tapi aku sangat suka sekali dengan situasi dan kondisi rumah seperti itu, sejuk, tentram, nyaman dan sangat sangat enjoy. Kami pun beristirahat sebentar sambil makan-makan snack dan roti yang telah kami persiapkan sebelum berangkat, dan tidak lupa pula kami melihat kebun karet miliknya Marsuid dan kebunya lumayan besar ada 100 pohon karet yang berumur sekitar 1-3 tahun. Kami pun berfoto-foto di kebun karet itu sebagai kenang-kenangan. Dan tragisnya aku, aku terpeleset dan jatuh di belakang kebun karet dan membuat tangan aku luka dan tergores akibat gesekan kayu-kayu yang telah di tebang, tapi itu tidak sangat sakit cuman perih sedikit dan kaki terasa bengkak akibat terperosok. Setelah bermain-main dan berfoto-foto di kebun karet, kami pun melanjutkan pertualangan kami menuju sungai yg tenang di dalam hutan.

Perjalanan pun dimulai dan menghabiskan waktu sekitar 1 jam 30 menit pulang-pergi. Didalam perjalanan kami merasa kepanasan dikarenakan saat itu matahari sangat terik memancarkan sinarnya, tetapi itu tidak jadi masalah dikarenakan sejuknya hutan dan merdunya bunyi burung dan jangkrik dan tidak lupa pula merdunya suara nyamuk yang selalu mengikuti langkah kita. Sudah memasuki tengah hutan dan jalanpun sangat becek dikarenakan hujuan tapi kami-kami tak peduli tetap melaju kedepan, dan akhirnya kami pun melihat aliran air yang mengalir ke sungai yang kami tuju, di situ juga kita menemukan seekor laba-laba berajun dan ulat bulu sangat besar dan teman aku sih Ucii dia sangat jahil dan ulat bulu itu dilemparnya kea rah Fadel dan Fadel pun berteriak seperti bencong yang lagi dikejar-kejar razia, aaaawwwwwwhhh oooooowwwwwhhhh aaaawwwwhhhh seperti itu. Sepanjang jalan teman aku Marsuid dan Dodo merekam perjalanan kami menuju ke dalam hutan itu, akhirnya kami sampai di tujuan kami yakni kami melihat sungai yang tenang dan airnya jernih dikarenakan pantulan sinar matahri dan membuat itu sangat menakjubkan. Sekitar 15 menit kami beristirahat di dekat sungai itu dan kami pun kembali kerumah. Akhirnya sampai dirumah sekitar jam 11:30, kami semua pun kelelahan bejalan dan sangat kehausan dan kelaparan, dan akhirnya makan siangpun dimulai. Makan beramai-ramai sangatlah menyenangkan walupun lauk pauknya seadanya tapi semua sangat lezat adanya. Selesai makan akhirnya kami sholat Dzuhur bareng di masjid dan setelah sholat kami pun pergi tidur siang dan sekitar jam 2 siang kami menuju sekolah yang sangat sederhana adanya, dan sambil melihat Marsuid mengajar murid-muridnya.

Marsuid pun mengajar murid-muridnya, muridnya kelas 2 SD lucu-lucu dan juga bandel-bandel. Saat itu Marsuid mengajar materi COLOR tepatnya Bahasa Inggris, aku dan teman-temanku terkejut kalau anak-anak murid Marsuid hampir fasih mengucapkan Bahasa Inggris dan artinya, itu mengejutkan kami anak-anak disana luar biasa, hanya kurangnya fasilitas. Kelas mereka sangatlah berbeda dengan kelas-kelas anak sekolah dasar di kota, di sana hanya ada 3 ruang kelas yaitu kelas 1, 2 dan 3 saja, dan juga kelasnya lumayan kecil dan kursinya seperti buatan hasil sendiri dan sudah ada peyote dan papan tulisnya sangat kecil dan dindingnya semen dan kayu dan juga jendela yang tak berjendela dan pintu pun tak berpintu. Kayu hanya membatasi antar ruangan 1, 2, dan 3 dan murid kelas satu hanya ada sekitar 12-an orang dan kelas 2 ada sekitar 22-an dan kelas 3 juga sama seperti kelas 2. Saat itu murid-murid disana mengenakan pakaian putih hijau dengan senyuman yang sangat cerah dari wajah-wajah mereka, seperti mereka sangat ingin tahu akan ilmu itu. Murid-murid sekolah dasar itu semua hanya membayar iuran sebesar 10rb setiap harinya, itu sangatlah? Aku tidak bisa berkata-kata lagi. Dan tenaga pengajar disana hanya ada 3 guru termasuk Marsuid teman kami, jika guru dikelas 1 sudah selesai memberi materi pembelajaran dia bergantian mengajar ke kelas 3 dan guru yang mengajar di kelas 3 mengajar ke kelas 1 begitu juga Marsuid saling bergantian mengajar. Tapi kami semua salut dengan anak-anak murid mereka semua, mereka sangat cerdas dan sangant tangkap walaupun sedikit nakal namanya juga anak-anak. Dan sih Fadel mendapatkan kesempatan mengajar anak murid Marsuid, dia mengajar layaknya seperti guru dan itu sangat keren. Waktu istirahat pun tiba, murid-murid semua beristirahat dan bermain juga jajan makanan ringan. Setelah itu mereka sholat bersama di masjid dan belajar mengaji. 

Setelah usai mengajar, kami semua mandi sore ke sungai Kapuas dan itu sangat menyenangkan dan waaawwwwwaaaaa. Sekitar 1 jam-an kita mandi di sungai Kapuas dan setelah puas berenang di sungai, kami pun naik dan mau pulang dan pas saat Ucii naik ke gertak ehh, kakinya malah terperosok dan membuat kakinya memar dan berwarna merah dan di pagi harinya dia bilang sudah berubah menjadi warna ungu. Setelah selesai mandi kami pun sudah fresh semua dan para wanita pun mulai memasak mie telor goring, tapi malah lama dan kami para pria pun membantunya si Teguh ngulek sahang dan si Dodo motong-motong cabai dan mempersiapkan piring dan sedangkan aku goring mie, maklum aku juga koki setahun yang laud an hasil masakan mie gorengku sangat lezat dan perfect, hahahahahaha koki professional di lawan. Mie goring pun sudah siap saji kami pun makan bersama keluarga Marsuid dan kami pun sangat senang seperti keluarga besar makan bersama. Setelah makan kami semua siap pulang, tapi sebelum pulang kami semua sholat Maghrib berjama’ah, setelah selesai sholat kamipun siap-siap mau pulang ke kota tepatnya Pontianak. Sungguh berat rasanya meninggalkan kampong dan rumah Marsuid kami sangat ingin bermalam dirumahnya, tetapi diantara teman kami tidak bisa dan akhirnya kami pun terpaksa meninggalkan kampong dan rumah Marsuid. Mungkin suatu hari nanti kami-kami akan berkunjung lagi ke kampong halaman dan rumah Marsuid InsyaAllah. 

Kami pun pulang kerumah masing-masing, Ucii mengantar Dodo pulang kerumahnya dan Aku mengantar Fadel pulang kerumahnya dan Nanda mengantar pulang Teguh kerumahnya. Dan akhirnya kami semua sampai dirumah dan beristirahat sambil mengingat semua yang kami alami di kampong Marsuid dari kebun karet, berpetualang kr hutan, dan mengajar anak murid dan berenang bersama di sungai Kapuas. Semua ini adalah kenangan yang tak terlupakan buat kami semua, Rabu yang Menyenangkan Happy Wednesday. Terima kasiah atas semuanya ya Marsuid dan Keluarga kalian semua orang yang sangat baik dan ramah tamah, terima kasih banyak. Bye bye bye …. !

Tidak ada komentar:

Posting Komentar